Begini Cara Dispora Tekan Angka Kasus Tawuran di Makassar

oleh
oleh

Ternyata.co, Makassar – Aksi tawuran atau perang kelompok di Kota Makassar Sulawesi Selatan berhasil ditekan. Berdasarkan data kepolisian, kasus tawuran mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

Pada 2021 lalu, Polrestabes Makassar mencatat ada 34 kasus tawuran. Sedangkan tahun ini hanya ada empat kasus dengan cakupan yang lebih kecil.

Keberhasilan itu merupakan kolaborasi antara pemerintah kota, TNI-Polri, dan organisasi masyarakat dalam upaya penanganan persoalan kepemudaan yang dinilai sudah tepat sasaran.

Salah satu upaya pemerintah kota dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Makassar yakni mengajak pemuda untuk berpartisipasi di dalam semua kegiatan pelayanan kepemudaan.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Muhammad Dasysyara Dahyar saat tampil sebagai pembicara dalam diskusi publik yang dilaksanakan Public Policy Network (Polinet), Rabu (8/6) malam.

Diskusi tersebut membahas terkait ‘Begal dan Tawuran Masih Marak: Bagaimana Peran Kita Mengatasinya?’. Turut hadir Faizal Sahabuddin Koordinator Dewan Komando Batalyon 120 sebagai narasumber.

Juga ada narasumber lain yakni Camat Biringkanayya Benyamin B Turupadang, Kapolsek Biringkanayya Kompol H Andi Alimuddin, Danramil Biringkanayya Mayor Kav Salahuddin Basir, dan Sosiolog UNM Sofyan Thamrin.

Google Adsense Ads
Baca juga artikel berita pada Berita Jogja

Baca juga artikel pada Gema Rakyat

“Jadi pemerintah kota lebih banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung, baik itu pelayanan kepemudaan dari sisi pengembangan dan pemberdayaan pemuda maupun kegiatan keolahragaan,” kata Dee, sapaan akrabnya.

Dee juga berharap pemuda Kota Makassar lebih aktif bergabung di organisasi kepemudaan (OKP) untuk menghindari kegiatan yang negatif. Salah satunya, lahir pemuda mandiri dan UMKM yang diinisiasi oleh kalangan pemuda.

“Melalui OKP ini kami harapkan mereka bisa mengembangkan minat tentang kepemimpinan dan juga di sektor pemberdayaan pemuda yaitu bagaimana program kita dalam menciptakan wirausahawan muda baru,” jelasnya.

Sedangkan upaya lain dari sisi keolahragaan, lanjut Dee yakni memfasilitasi pemuda dalam menyalurkan minat dan bakatnya. Yakni street race dan run race yang dilaksanakan bertepatan dengan bulan suci ramadan.

“Kita lihat kemarin, dengan adanya kegiatan ini kita tidak temukan lagi ada aksi balapan liar. Itu karena kita pemerintah kota memberikan ruang bagi mereka untuk menyalurkan hobinya,” tutup Dee.(*)