MAKASSAR – Walikota Makassar, Danny Pomanto sebut lorong wisata pintu masuk 24 program strategis pemerintahannya bersama Fatmawati Rusdi yang disampaikannya saat memimpin rapat kordinasi percepatan program strategis Pemerintah Kota Makassar di DP Hall, Jumat (10/06/2022) malam.
Di rapat kordinasi yang diikuti pimpinan OPD, camat, kepala bidang, dan kepala bagian lingkup Pemerintah Kota Makassar terangkum sekira 144 program dari 36 dinas, dan badan, 15 kecamatan, dan 12 bagian Setda Kota Makassar dengan besaran total anggaran kurang lebih Rp 170 Milyar.
“Lorong wisata menjadi pintu masuk 24 program strategis. Setiap OPD telah menentukan peran strategis yang akan berkontribusi pada kesuksesan program lorong wisata,” kata Danny.
Diketahui 24 program strategis Danny – Fatma merupakan turunan dari 3 misi utama :
Pertama, Revolusi SDM dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi. Diwujudkan dalam 8 program strategis:
1. Revolusi pendidikan semua harus sekolah.
2. Perkuatan keimanan ummat.
3. 1.000 beasiswa ana’ lorong berprestasi.
4. 10.000 skill training gratis.
5. Percepatan tata pemerintahan “sombere dan smart” bersih dari indikasi korupsi.
6. Menuju PAD Rp2 triliun.
7. Menuju insentif kinerja RT/RW Rp 2 Juta dan perkuatan fungsi RT/RW dan penasihat wali kota serta para local influencer.
8. Kelurahan menjadi pusat pelayanan publik yang “sombere dan smart”.
Ke dua, rekonstruksi sistem kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan yang kuat untuk semua. Diwujudkan dalam 8 program startegis :
1. Gerakan masyarakat perkuatan imunitas kesehatan dan ekonomi.
2. Perkuatan fasilitas perlindungan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Penyediaan dengan kemudahan akses 100.000 peluang kerja dan peluang bisnis baru.
4. Penataan total sistem BUMD dan pembentukan Makassar incorporation.
5. Pembuatan Perda Omnibus “Makassar Kota Dunia”.
6. Percepatan program jagai ana’ta dan program smart milenial serta social mitigation.
7. Penataan total destinasi budaya dan sejarah.
8. Penguatan “city branding” dan peningkatan festival dan MICE bulanan dalam skala nasional dan internasional.
Ke tiga, restorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang sombere dan smart city untuk semua. Diwujudkan dalam 8 program strategis :
1. Penataan total sistem persampahan.
2. Pembenahan total sistem penanganan banjir dan penanganan kemacetan.
3. Pembangunan infrastruktur dan pembangunan kawasan “waterfront city” berbasis mitigasi dan adaptasi lingkungan.
4. Peningkatan jejaring smart pedestrian dan koridor hijau kota.
5. Peningkatan lorong garden dan pembentukan 5. 000 lorong wisata.
6. Percepatan pembangunan sistim dan infrastruktur “sombere dan smart city” yang inklusif.
7. Percepatan Makassar menjadi liveable city dan risilient city.
8. Pembangunan gedung sombere dan smart, new balai kota, new DPRD.
“Setiap OPD telah menemukan kembali pola kordinasinya. Keberhasilan lorong wisata terletak pada sejauh mana program ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan rakyat yang diukur dari perputaran uang yang ada di lorong,” lanjutnya.
Nantinya, setiap lorong wisata akan memiliki kuliner khas, tanaman khas, hasil kerajinan tangan yang dikelola oleh UMKM dalam bentuk Badan Usaha Lorong dilengkapi dengan CCTV lorong, dan wifi yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. (*)